berita masjid masjid raya masjid unik masjid bersejarah surau ceramah profil

Kamis, 16 September 2010

Masjid Istiqlal Megah & Bersejarah

Kalau Anda ke Jakarta, selain Monas, rasanya kurang lengkap kalau belum berkunjung dan shalat di Masjid Istiqlal. Masjid terbesar di Asia Tenggara ini selain megah juga bernilai sejarah. Pasalnya pembangunannya diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia pertama Ir Sukarno dengan arsiteknya Frederich Silaban.  Pemancangan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan masjid ini dilakukan sendiri oleh Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1951.

Bangunan utama masjid ini terdiri dari lima lantai, hampir semua lantai dan dindingnya berlapis marmer. Kubahnya besar, berdiameter 45 meter. Ruangannya besar mampu menampung orang hingga lebih dari dua ratus ribu jamaah.

Aktivitas di masjid ini padat. Selain sebagai tempat  ibadah umat Islam seperti shalat 5 waktu, shalat jumat, juga menjadi tempat perayaan hari-hari besar Islam seperti malam Nuzulul Qur’an bulan Ramadhan, Shalat Idul Fitri,  Shalat Idul Adha, dan peringatan Maulid Nabi Muhammad  yang biasanya di presiden Republik Indonesia  dan disiarkan secara langsung televisi. Masjid ini juga dijadikan sebagai kantor MUI atau Majelis Ulama Indonesia serta bermacam kegiatan sosial dan pendidikan.

Selain utamanya sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menjadi daya tarik wisata ternama di Jakarta. Setiap hari terlebih dari hari liburan dipastikan ada rombongan  pengunjung dengan bus-bus wisata dari berbagai kota dan daerah ke masjid ini. Wisatawan mancanegara juga kerap terlihat.

Tips Perjalanan
Lokasi masjid ini sangat strategis, di Jakarta pusat. Tepatnya di Timur Laut lapangan Monas atau Monumen Nasional. Berdekatan dengan Stasiuan Juanda, Lapangan Banteng, Gereja Katherdal, dan Stasiun Gambir. Mudah menjangkaunya dengan kendaraan umum baik bus transjakarta busway, bus kota maupun taksi.

Kalau Anda datang dari luar Jakarta dengan pesawat, dari Bandara Soekarno-Hatta tinggal naik bus Damri Jurusan Gambir. Selama berkunjung, Anda diharuskan berpakaian santun. Bagi perempuan selain mengenakan pakaian tertutup, santun, dan rapih juga menganakan kerudung dan bagi lelaki memakai celana panjang atau sarung (bukan celana pendek dan kaos singlet/tank top).

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (siarmasjid@gmail.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar