berita masjid masjid raya masjid unik masjid bersejarah surau ceramah profil

Jumat, 30 Maret 2018

Rifdah Juara II MHQ Sedunia, Dapat Hadiah Pergi Haji dari Ulama Mekkah


Rifdah Farnidah, juara II Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ) Sedunia 2018  di Yordania tak kuasa menahan haru saat Sheikh Khalid Al Hamoudi memberikannya hadiah pergi haji bersama kedua orangtua dan dosen pembimbingnya. Bahkan ulama dari Mekkah itu mengangkat Rifdah sebagai anak perempuannya yang ketiga.


Hadiah-hadiah itu disampaikan langsung oleh Sheikh Khalid Al Hamoudi  di depan Gubernur Anies Baswedan dan tamu undangan lainnya dalam acara penyambutan Rifdah di Gedung Balai Kota/Kantor Gubernur DKI Jakarta, Kamis (29/3/2018) malam.


“Semalam Rifdah kami undang ikut hadir dalam acara silaturahmi ulama di Balai Kota. Ia datang bersama ibundanya, dan pembimbingnya, Hj. Mutmainnah, dosen di Institut Ilmu Al Quran,” kata Anies tentang sekelumit kisah penyambutan Rifdah semalam di Balai Kota yang ia tulis di akun Instagram (IG)-nya @aniesbaswedan, Jumat (30/3/2018).

“Di tengah acara, saya undang Rifdah maju. Di depan ia bacakan penggalan Quran, dari surah Al Hasyr ayat 18-24,” lanjut Anies.

Di ruang depan Balai Kota yang usia bangunannya dua abad, di ruang yang tak biasa jadi tempat dilantunkannya Al-Quran, puluhan ulama, habib, ustadz dan ustadzah hening, haru dan khusyuk menyimak lantunan ayat dari suara Rifdah yang bening.

“Sebagian kita yang hadir mulai terlihat mengusap butiran air dari matanya,” ujar Anies.

Sesudah Rifdah selesai lantunkan penggalan Quran itu, Sheikh Khalid Al Hamoudi, tamu kehormatan kita malam itu, seorang ulama dari Mekkah, angkat bicara.

Sheikh Khalid sampaikan kekaguman dan apresiasi kepada Rifdah.

Lalu beliau umumkan, “Perkenankan saya sampaikan hadiah kepada Rifdah. Kami akan sepenuhnya fasilitasi Rifdah bersama kedua orangtuanya, juga ibu dosen pembimbing Rifdah beserta suaminya, untuk diberangkatkan ibadah haji. Saya akan tunggu dan sambut di Mekkah, di mana Rifdah dan rombongan akan menjadi tamu Allah, dan tamu kehormatan di mata saya”.

“Puluhan hadirin sontak bertakbir dan tahmid. Ruangan bergema, hati tergerak, mata membasah,” tulis Anies.

Belum selesai, Sheikh Khalid lanjutkan: “Saya punya dua anak perempuan yang juga hafidzah dan sudah lancar tilawah Quran dalam berbagai qiroat. Kini saya punya tiga anak perempuan, Rifdah saya angkat menjadi anak perempuan saya yang ketiga."

Mendengar itu, sambung Anies, tak ada hadirin yang tak terharu mendengarnya. “Puluhan pasang mata menitikkan airnya. Takbir dan tahmid bersahutan. Bangunan kokoh Balai Kota terasa bergetar,” tulisnya lagi.

Rifdah hafidzoh asal Sumedang, Jawa Barat baru kembali dari Yordania ikuti Musabaqah Hifdzil Quran Sedunia 2018 yang berlangsung 6 hari (19-24/3) dan dia meraih juara II. Sementara juara kesatu disabet hafidzah Aljazair dan juara ketiga Iran.

“Hanya ia juara yang bukan berasal dari negara Timur Tengah,” tulisa Anies yang IG-nya diiikuti 1,1 warganet.

Rifdah usianya baru 22 tahun. “Ia masih belia dan ia bawa nama Indonesia cemerlang di panggung dunia,” puji Anies.

Unggahan Anies yang disukai 77.202 warganet saat berita ini SiarMasjid tulis, pun mendapat banyak komentar haru dari warganet.

“Subhanalloh sangat menginspirasi,” kata pemilik akun @miw_umiya.

Ucapan senada juga utarakan @hafizfirgian. “MasyaALLAH sangat luar biasa, sangat membahagiakan, sangat inspiratif”.

Pemilik akun @deirmay meminta Anies begini. “Sering2 posting berita seperti ini, pak, inspiring”.

Komentar lain selebihnya mengucapkan Masyaa Allah, Allahu Akbar, Alhamduliilah, dan Subhanallah.

Ada juga yang berdoa semoga anaknya bisa seperti yang disampaikan @edward_yudi. “Subhanallah semoga anakku kelak seperti mba rifdah pinternya...aamiin”.

Begitupun dengan @salwailmira.  “Subhanallah allahuakbar, ya robb... Jadika,n putri hamba Salwa Diana ilmira menjadi seorang hafidzoh, dan jadikan muslimah yang taat, semoga kelak menjadi negara kak rifdah farnidah aamiin...,” tulisnya.

Tak lama kemudian, seorang penyiar radio meng-upload foto Rifdah bersama Anies, orangtua, dan guru pendamping Rifdah usai selesai acara penyambutan di Balai Kota, di akun IG-nya @noviooktavianti.

Menurut Novi butuh proses yang panjang untuk menghafal Al Qur'an, dan butuh keistiqomahan.

Novi pun mengucapkan selamat atas hasil yang luar biasa untuk Rifdah Harnidah yang telah membawa nama Indonesia dipanggung dunia.

“Kuasa Allah SWT mengangkat derajat seseorang dengan Al Qur'an seakan dunia yang menghampirinya. Allah yang berkuasa atas kehendakNYA. Salut banget dengan kesabaran dan itqan-nnya. Kita aja Juz 30 belum tentu Hafal,” tulis Novi dengan tak lupa memberi taggar #rifdahfarnidah

Sebelumnya meraih juara II di ajang MHQ 2018 tingkat internasional di Yordania, Rifdah sudah mengantongi bekal juara 1 MTQ tingkat Nasional JQHNU golongan 5 juz di Kalimantan Barat tahun 2012, juara 1 MTQ Nasional golongan 10 juz di Nusa Tenggara Barat tahun 2016, dan juara 1 MTQ Nasional golongan 30 juz di Kalimantan Barat tahun 2017.

Kata salah seorang dosen pembimbing Rifdah yakni Mutmainnah yang mengajar di Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta, Rifdah itu seorang hafidzah yang mutqin, maksudnya hafidzah yang benar-benar hafal Al-Quran 30 juz dengan lancar tanpa melihat mushaf Al-Quran.

Allahu Akbar, bangga dan salut.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Foto: @aniesbaswedan, @novioktavianti_annisa, @okisetianadewi & @rifdah_farnidah

Captions:

1.Rifdah Farnidah (berhijab pink) tak kuasa menahan haru mendapat hadiah dari ulama Mekkah dalam acara penyambutan atas prestasi dunianya di Gedung Balai Kota/Kantor Gubernur DKI Jakarta.

2.Rifdah berfoto bersama orangtua,  Gubernur Anies Baswedan, dan dosen pembimbingnya di  Gedung Balai Kota.

3.Rifdah saat wisuda S.Ag, 26 Agustus 2017

4.Rifdah ketika mengikuti lomba Musabaqah Hifdzil Quran (MHQ) Sedunia di Yordania Maret 2018, dimana ia menyabet Juara II.

5.Rifdah sewaktu berkunjung ke Candi Borobudur di Magelang, Jateng, 3 September 2016.

Minggu, 18 Maret 2018

Ceramah Yusuf Estes di MASK Diminati Anak Muda Jaman Now


Ceramah da’i internasional asal Texas, Amerika Serikat di Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK), Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (18/3/2018), dihadiri ribuan jama’ah. Menariknya yang datang didominasi kaula muda, anak jaman now, dan bukan cuma umat Islam saja tapi juga sejumlah Non-Muslim.

Pantauan Siarmasjid (salah satu anggota d’Blogger Indonesia selain TravelPlus, Ronabudaya, Kokirimba, dan lainnya), jama'ah mulai berdatangan ke MASK sejak pagi dan mulai ramai jelang Shalat Zuhur, sekitar pukul 11.30 WIB.

Jama'ah yang datang bukan hanya dari Jabodetabek (Jakarta-Bogor-Tangerang dan Bekasi) pun ada yang datang dari luar Jabodetabek bahkan dari Sumatera.

Selain dari tahu informasi jadwal Safari Dakwah Yusuf Estes di MASK ini dari blog dan  media online, umumnya jama'ah yang datang tahu kegiatan ini dari media sosial terutama Instagram.
"Saya tau dari blog TravelPlus Indonesia dan juga Instagram-nya @steven.indra.wibowo pendiri Mualaf Center Indonesia," aku Haris (19) dari Tangerang.

Hal yang sama juga diutarakan Fahmi (25) dari Jakarta Selatan dan juga Rizal (30) dari Padang, Sumatera Barat.

“Saya sengaja datang dari jauh karena penasaran ingin tahu gaya ceramah ustad bule Yusuf Estes itu,” aku Rizal.
Pada awalnya jama'ah memasuki ruang utama MASK yang sengaja dibagi menjadi dua bagian.
Sisi kiri untuk jama'ah perempuan dan sisi kanan termasuk bagian depan, beberapa shaf di belakang mimbar khusus untuk jama'ah pria.

Sejumlah jamaah sengaja datang lebih awal untuk dapat tenpat di shaf-shaf terdepan agar dapat melihat dan mengabadikan Yusuf Estes dari dekat.

Jelang azan Zuhur seluruh ruang utama MASK penuh, termasuk di bagian ruang pendukung di belakang yang juga dibagi dua bagian terpisah untuk jamaah perempuan dan laki-laki.

Selepas Shalat Zuhur berjamaah, salah satu panitia dari Sahabat Dakwah Internasional (SDI) yang mengundang/memfasilitasi Yusuf Estes ber- Safari Dakwah di Indonesia mengumumkan bahwa Yusuf Estes tidak bisa mengisi ceramah di ruang utama tersebut lantaran tidak mampu naik tangga karena kakinya sakit.

“Yusuf Estes akan berceramah di aula bawah. Beliau sudah menunggu di sana. Jadi jamaah yang ada di sini bisa turun menuju ruang aula. Jika tidak mau bisa tetap di sini atau di belakang menyaksikan ceramah beliau dari layar tv besar,” terang salah satu panitia itu.

Jama'ah pun termasuk Siarmasjid berbondong-bondong turun ke ruang aula secara tertib. Sisanya tetap di ruang utama dan bagian belakang.

Di ruang Aula MASK, Yusuf Estes sudah hadir. Dia duduk di sofa berwarna hitam didampingi sejumlah panitia dari SDI dan MASK.

Yusuf Estes tampil sederhana mengenakan baju gamis berwarna abu-abu ditambah jas berwarna hitam.

Rambutnya sudah memutih begitupun dengan brewoknya yang lebat dan panjang.

Saat berceramah sambil berdiri, da’i yang dulunya seorang musisi dan pendeta ini kerap ber-Salam Satu Jari, Salam Tauhid, "LAILAHAILLAH" (Tiada Tuhan selain Allah) sebagaimana sering dia lakukan saat tampil di berbagai kesempatan.

Selain ber-Salam Tauhid ketika berceramah yang ia sampaikan dalam Bahasa Inggris, Yusuf Estes juga kerap meneriakkan Takbir, ALLAHU AKBAR (Allah Maha Besar) dengan suara lantang.

Di ujung ceramah, Yusuf Estes memandu empat orang Indonesia Non-Muslim (2 wanita dan 2 pria) satu per satu mengucapkan kalimat syahadat "Ashadu an La Ilaha Illa Allah wa Ashadu anna Muhamadar Rasulullah" yang artinya “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad SAW adalah Rasul utusan Allah”, sebagai tanda keempat orang itu resmi menjadi Muslim.
Sebelum mengisi Ceramah Ba’da Zuhur di Mask, Yusuf Estse terlebih dulu ber-Ceramah Ba'da Subuh di Masjid Darussalam Kota Wisata, Bogor.

Besok Senin (19/3) sampai Rabu (21/3), Yusuf Estes akan melanjutkan tur dakwahnya dengan berceramah di Surabaya sebanyak satu kali tampil, Balikpapan (2 kali), dan terakhir tampil sekali lagi di Jakarta. (Info detil tempat dan waktunya bisa dilihat di: www.travelplusindonesia.blogspot.co.id)

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Captions:
1. Syeikh Yusuf Estes, da'i internasional asal Texas, Amerika Serikat berceramah di Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK), Jakarta, Minggu (18/3/2018).
2. Jama'ah yang hadir didominasi anak muda jaman now.
3. Gerbang utama MASK.
4. Yusuf Estes tampil sederhana.
5. Yusuf Estes berceramah dalam Bahasa Inggris.
6. Yusuf Estes menjelaskan tentang Islam kepada empat orang non-Muslim yang ingin menjadi muallaf lalu memandu mereka membaca kalimat Syahadat
7. Selebaran info ceramah Yusuf Estes di MASK.