berita masjid masjid raya masjid unik masjid bersejarah surau ceramah profil

Sabtu, 30 Juli 2011

Masjid-Masjid di Kawasan Pasar Tanah Abang


Sepekan jelang Ramadhan ini, pasar Tanah Abang, Jakarta  Pusat dibanjiri pembeli dari berbagai daerah di Indonesia.  Padat, macet, dan riuh begitu suasana grosir tekstil dan pakaian jadi terbesar di Asia Tenggara ini. Alhamdulillah, ada beberapa masjid di seputar pasar ini sehingga memudahkan pengunjung menunaikan kewajiban shalat sebagai muslim. Masjid-masjid apa saja?

Pengunjung pusat perbelanjaan Blok A Tanah Abang yang ingin shalat bisa ke  Masjid Pasar Tanah Abang (MPTA) yang terletak di bagian paling atas, lantai 14. Untuk menjangkaunya bisa naik tangga berjalan (eskalator) dan lift.

Masjid yang berdiri sejak tahun 2004 ini berarsitektur paduan berbagai gaya. Pilar-pilarnya mirip deretan pilar Kerajaan Cordova, Spanyol. Relief kaca patri jendelanya bernuansa arsitektur Persia. Keramik dan mimbarnya beraksen Turki. Keseluruhannya persis masjid-masjid di Madinah, Arab Saudi.
Warna cokelat muda mendominasi bangunan depan masjid ini di tambah warna hijau yang mencuatkan kesan teduh. Ruang dalamnya didominasi kaligrafi arab dengan warna-warni cerah.
Fasilitas yang tersedia di masjid yang berkapisitas 3.000an jamaah ini antara lain penitipkan alas kaki, wudhu dan toilet yang bersih untuk pria dan wanita, terpisah. Di sekitar masjid juga tersedia ruang rapat, ruang untuk imam, ruang officeboy, dan sekretariat.


Masjid ini dibuka pagi hingga petang, sesuai aktivitas Pasar Blok A. Untuk Ramadhan tahun ini, panitia masjid selain menyelenggarakan kultum setiap ba’da Zhuhur dan menyediakan ta’jil untuk pengunjung yang ingin berbuka puasa, juga akan mengadakan  shalat taraweh.
Kegiatan lainnya, program Taman Pendidikan al-Qu’ran gratis khusus buat anak-anak kurang mampu yang digelar setiap Senin dan Kamis serta pengajian setiap  Minggu.
Masjid  Jami Al- Ma’mur
Masih di Tanag Abang tepatnya di Jalan KH Mas Mansyur No. 6 Jakarta Pusat, ada Masjid Jami Al Ma’mur, tepatnya sekitar 100 meter dari Blok A Tanah Abang.


Masjid yang dibangun tahun 1704 ini ramai dikunjungi para pedagang Pasar Tanah Abang dan pengunjung serta warga sekitar.

Kalau interior Masjid Blok A Tanah Abang dihiasi kaligrafi, sebaliknya bagian depan Masjid Jami Al Ma’mur yang didominasi kaligrafi.

Interiornya justru polos. Yang menarik ada banyak lampu neon yang digantung Di mihrabnya adat tempat khutbah dengan tiga tangga, disamping mihrab bagian kanan ada pintu keluar masuk imam dan khatib.


Kendati masjid ini dikepung para pedagang di luar pagarnya, namun ketika berada di dalamnya cukup nyaman. Ruangannya begitu lapang. Karpetnya baru 3 hari lalu diganti. Kualitas karpetnya pun bagus, berwarna merah.

Selain dua masjid di atas, masih ada beberapa masjid lagi. Di Blok G ada Masjid Al-Ikhlas tepatnya di lantai 4. Sementara di Blok B, masjidnya sedang dalam proses pembangunan, letaknya di bagian atap.

Di luar blok, ada Masjid Al-Abraar di Jalan Jati Baru X, di seberang Stasiun Kereta Tanah Abang. Masjid ini berada di gang yang juga dipenuhi kios pedagang pakaian jadi terutama pakaian muslim seperti gamis, baju koko, peci, jilbab, dan lainnya.

Kehadiran masjid-masjid di atas, jelas mempermudah pengunjung yang ingin beribadah. Nah, selamat  berbelanja, berdagang tanpa meninggalkan ibadah shalat di  Pasar Tanah Abang.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (siarmasjid@yahoo.com)

Rabu, 27 Juli 2011

Musholla-Musholla Cantik di Mall-Mall Mewah Jakarta


Jakarta punya ratusan mall yang tersebar di lima wilayah. Alhamdulillah  semuanya dilengkapi musholla cantik kendati tidak di setiap lantainya. Keberadaannya jelas sangat membantu pengunjung yang sedang menikmati kemewahannya untuk urusan belanja, makan, dan lainnya.  

Kendati jumlah mall mewah di Jakarta banyak, namun yang memiliki musholla cantik dalam artian bersih, nyaman, terawat, mudah dijangkau, dan atau  berfasilitas lumayan lengkap hanya ada di beberapa mall.

 Di Jakarta Selatan misalnya mall mewah yang memiliki musholla cantik tersebut antara lain di Pondok Indah Mall (PIM) 1 dan 2. Mall di kawasan pemukian elite ini dilengkapi 3 musholla. Dua musholla berada di lantai 1 dan 2 sebelah Utara (north) dan satu lagi berukuran lebih kecil di gang deretan restaurant di lantai paling atas. Musholla lantai 1 dan 2, masing-masing mampu menampung sekitar 40 jamaah.

 Di Mall Pejaten Village di Jalan Warung Buncit dilengkapi satu musholla di sudut lantai dasar. Mushollahnya cukup besar dengan 3 ruangan.

Di Cilandak Town Square (Citos), Cilandak memiliki sebuah musholla ini  di dekat ruang parkir basement. Meski letaknya agak jauh tapi ruangannya ber-AC  dengan karpet kualitas hotel.

Sedangkan Jakarta Pusat antara lain di Plaza Senayan  yang memiliki musholla dengan desain minimalis yang lumayan bagus. Lokasinya di dekat pintu masuk parkiran P3. Musholla pria dan wanita terpisah.

Selain itu di fX lifestyle X’nter, bilangan Sudirman, mempunyai 2 musholla di lantai dasar dan lantai 4. Musholla lantai dasar memiliki 2 ruangan masing-masing untuk pria dan  wanita. Musholla di lantai 4 hanya satu ruangan.

Di Pacific Place SCBD, belakang Bursa Efek Jakarta (BEJ) juga dilengkapi sebuah musholla bagus di lantai 2 sebelah toko buku Times.  Sementara di Plaza Semanggi (Plangi) mushollahnya berada di lantai 5. Interiornya sederhana namun terawat bersih.

Dan di Plasa Indonesia, mushollahnya di lantai 3 yang mudah dicapai dan sangat terawat. Ruang unuk pria dan wanita terpisah. Di musholla pria tersedia gantungan jaket dan topi dari besi bewrna silver.  Tersedia pula tempat duduk untuk membuka sepatu yang empuk dari kulit berwarna coklat tua. Interiornya elegant berwarna krem keemasan.  Terkesan lapang dan tenang sehingga memberi kenyamanan pengunjung yang shalat.

Masih di Jakarta Pusat, Senayan City (Sency) di Jalan Asia Afrika, Senayan memiliki musholla yang paling baik dibanding musholla bagus lain di mall-mall mewah Jakarta. Letaknya di lantai Lower Ground (LG), di deretan restoran. Musholla pria dan wanita terpisah dan keduanya cukup besar berkapasitas sekitar 40 jemaah.

Satu musholla lagi Sency ada di  lantai P6, tempat salatnya lebih besar sehingga kerap dipakai untuk Shalat Jumat.

Nah, sekarang Anda tak perlu cemas shalat dimana, jika nanti mau berbelanja memenuhi kebutuhan puasa dan lebaran di mall-mall mewah di atas.

Selamat berbelanja di mall-mall mewah di Jakarta tapi tetap tunaikan shalat dengan nyaman.

Naskah & foto: Adji Kurniawan (email & FB: siarmasjid@yahoo.com)
Grup FB: Siar Masjid Musholla Indonesia [SiMMI]

Selasa, 19 Juli 2011

Masjid Agung Kendari Berkubah Kaligrafi Asm’aul Husna


Masjid Agung Al Kautsar Kendari jadi salah satu kebanggaan masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra), khususnya warga Kota Kendari. Maklum, selain menjadi masjid termegah di bumi anoa ini, pun sebagai pusat kegiatan dakwah dan budaya Islam Sultra. Apa keistimewaannya?

Masjid Agung Al Kautsar berdiri di alun-alun Kota Kendari, di atas bukit  dengan luas lahan 2,5 hektar. Arsitekturnya bergaya rumah tradisional Sultra dengan sentuhan modern. Yang menarik di samping masjid  ini terdapat Menara Persatuan Kendari yang  dibangun khusus untuk penyelengaraan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-21 tahun 2006. Menara ini menjadi salah satu landmark kota bermoto bertakwa ini.

Lokasi Masjid Agung Al Kautsar dulunya bekas sebuah masjid kecil bernma Masjid Korem atau juga dikenal dengan nama Masjid Tentara yang berdiri tahun 1962. Selanjutnya pada 1976, dibuat pondasi dasar Masjid Agung Al Kautsar era pemerintahan Gubernur H Alala.

Yang menarik, kubah masjid agung ini berhias kaligrafi 99 Asma’ul Husna, berupa lukisan-lukisan indah huruf Arab yang bertuliskan sederet nama-nama agung Allah SWT. Kaligrafinya berwarna-warni indah dan meneduhkan hati. Di setiap dindingnya  juga terlukis lafadz zikir, mengagungkan Allah SWT.

Nah, selepas berwisata di Museum Provinsi Sultra atau di Teluk Kendari yang menjadi lokasi Festival Teluk Kendari (Festek) setiap tahun, tak ada ruginya luangkan waktu singgah dan shalat di masjid yang berada di Jalan Abdullah Silondae, Kota Kendari ini.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Minggu, 17 Juli 2011

Sentuhan Kontemporer Masjid Sahid Nurul Iman


Kendati termasuk masjid berukuran kecil, Masjid Sahid Nurul Iman punya pesona sendiri. Arsitikturnya bergaya kontemporer dengan desain modern minimalis. Alhasil banyak yang mengaguminya. Tak heran kalau Diva Pop Indonesia Krisdayanti jatuh hati dan melangsungkan pernikahan dengan Raul di masjid ini,  Maret 2011 lalu.

Arsitektur masjid yang berada di Jalan Jend Sudirman Kav. 86, tepatnya di belakang Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta ini beda dengan kebanyakan masjid lain. Ada keistemewaan tersendiri meski ukurannya tidak besar.

Bangunan masjid berlantai dua ini didominasi kaca sebagai dindingnya sehingga memberi kesan lapang dan terang pencahayaannya. Banyak ruang terbuka di setiap sisinya sehingga sirkulasi udaranya lebih sempurna.

Di lantai dasar pada bagian depan (kiblat) terdapat kolam yang dilengkapi dengan air mancur. Yang menarik posisi mimbarnya terbuka dan menjorok ke kolam tersebut. Lantainya membentuk letter U. Kubahnya berada di bagian tengah dengan ornamen kaligrafi berwarna-warni.

Sementara lantai dua yang dicapai dengan tangga di sisi belakang selain menjadi tempat solat juga sebagai perpustakaan.


Setiap hari masjid ini ramai jamaahnya, terutama tamu dan karyawan Hotel Grand Sahid Jaya dan perkantoran di sekitarnya. Tadaruss Al-Qur’an berjamaah setiap Rabu, ba’da zuhur menjadi salah satu aktivitas di masjid yang diresmikan 14 Maret 2010 lalu ini.

Nah, kalau Anda kebetulan sedang melintasi jalan utama di Jakarta ini dan sudah tiba waktu masuk solat, singgah saja ke masjid yang letaknya di samping Hotel Davinci. Anda pasti menemukan sentuhan lain dari arsitektur kontemporer modernnya.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

Senin, 11 Juli 2011

Enam Payung Otomatis Masjid Agung Jawa Tengah


Arsitektur Masjid Agung Jawa Tengah  (MAJT) mengadopsi  gaya masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi  yakni berupa 6 payung raksasa yang dapat terbuka dan tertutup secara otomatis.  Masjid yang teretak di Jalan Gajah Raya, Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Semarang  bagian Timur ini, kian ramai dikunjungi wisatawan untuk berjamaah usai mengunjungi obyek-obyek wisata religi di Jawa Tengah dan sekitarnya.

Keistimewaan lain masjid di lahan seluas 10 hektar ini adanya Menara Asmaul Husna atau Al Husna Tower setinggi  99 meter.

Masjid yang dibangun pada 2001 sampai  2006 ini, peresmiannya dilakukan Presiden SBY pada 2006 dengan penandatanganan prasasti  batu alam dari lereng Gunung Merapi  yang diletakkan di  pelataran depan masjid. 

Arsitektur masjid ini memadukan gaya Jawa, Arab, dan Yunani. Arsitektur Jawa nampak di bagian dasar tiang masjid dengan motif batik seperti kawung, tumpal, parang-parangan, dan untu walang. Arsitektur Arab berupa hias kaligrafi di  dinding masjid dan  tentu saja  6 payung hidrolik raksasa di pelataran masjid yang dapat memayungi 10 ribu jamaah.

Di lantai dasar tower ini terdapat Studio Radio Dais atau Dakwah Islam. Sedangkan di lantai 2 dan 3 sebagai Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah. Di lantai 18 dimanfaatkan untuk Kafe Muslim yang dapat berputar 360 derajat. Sementara di lantai 19 merupakan menara pandang yang dilengkapi 5 teropong untuk melihat panorama Kota Semarang dan suasana Pelabuhan Tanjung Mas.

Di masjid ini  tersimpan Al qur`an raksasa tulisan tangan H. Hayatuddin, penulis kaligrafi dari Universitas Sains dan Ilmu Al-qur`an, Wonosobo. Di bagian lain ada replika beduk raksasa buatan para santri Pesantren Alfalah Mangunsari, Jatilawang, Banyumas.

Masjid  berkapasitas total sekitar 15 ribu jamaah ini  juga dilengkapi dengan penginapan 23 kamar berbagai kelas, toko souvenir dan buah-buahan, convention hall,  perpustakaan, ruang kantor, pemandu wisata, lapangan parkir yang luas, air mancur, dan arena bermain anak antara lain naik kereta kelinci mengelilingi komplek masjid.

Untuk memasuki kawasan masjid ini, pengunjung tidak dipungut biaya. Tapi kalau ingin masuk Al Husna Tower dikenakan tarif Rp 3.000 per orang berlaku pukul 8 pagi  sampai pukul  5 sore. Kalau malam hari tarifnya  Rp 4.000 per orang.  Untuk melihat pemandangan bisa sewa teropong  Rp 500 per menit.
Nah, kalau Anda sedang berwisata, berbisnis atau keperluan lain di Semarang, luangkan waktu untuk solat wajib dan sunah di MAJT, pasti Anda akan mengagumi arsitektur dan kemegahannya selain tentunya   kedamaian beribadah jama'ah di rumah Allah SWT.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)