berita masjid masjid raya masjid unik masjid bersejarah surau ceramah profil

Selasa, 29 Mei 2018

Masjid Semakin Dimakmurkan, Semakin Memakmurkan


Judul tulisan di atas itu adalah ungkapan yang terlontar dari mulut Menteri Pariwisata  (Menpar) Arief Yahya beberapa waktu lalu. Terkait omongannya itu, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang dipimpin menteri Muslim asal Banyuwangi itu akan menentukan masjid-masjid yang bakal dikelola secara profesional, baik secara ekonomi maupun spiritual, bersama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI).

“Target destinasi religi berbasis masjid itu, bisa berkontribusi sebesar 10 persen bagi jumlah wisatawan musim atau family friendly,” terang Arief Yahya.

Menurutnya masjid merupakan Destinasi Wisata Religi yang mengandung spiritual value dan economic value. Oleh karena itu harus dikelola secara modern dengan ekosistem pariwisata halal.

“Misalnya masalah kebersihan harus diperhatikan, pengelolaan menggunakan teknologi informasi dan lain-lain,” pesannya.

Dia pun mengimbau Pemerintah Daerah agar berkomitmen dalam mengembangkan Destinasi Wisata Religi berbasis masjid tersebut. 

"Atraksi bisa dikembangkan karena bernilai sejarah, keunikan serta aktivitas yang ada pada masjid atau destinasi yang dipilih," tambahnya.

Ketua Tim Percepatan Wisata Halal Kemenpar Riyanto Sofyan mengatakan masjid yang dipilih harus dikaitkan dengan kaidah pengembangan Destinasi.

“Artinya terpenuhi unsur Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas atau 3A-nya dan populer namanya serta memang sudah banyak dikunjungi wisatawan misalnya seperti Masjid Sang Cipta Rasa di Keraton Kasepuhan Cirebon,” terangnya.

Menurut Riyanto selain Cirebon, destinasi wisata religi berbasisi masjid lainnya yang dikembangkan antara lain Pondok Pesantren Tebuireng, Masjid dan Makam Sunan Ampel, Masjid Demak, Makam Sunan Gunung Muria, Makam Kesultanan Banten, Makam Kesultanan Siak, Makam Syekh Makhmud Barus, dan Makam Syekh Yusuf.

"Pondok Pesantren Tebuireng (Makam KH Abdurrahman Wahid), Jombang, Jawa Timur di luar bulan Ramadhan biasanya dihadiri 2000  peziarah perhari, dari segala juru Nusantara. Menjelang Ramadan dapat meningkat sampai 2 kali lipat," jelasnya.

Sementara, Makam Syekh Makhmud Barus di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara merupakan Titik Nol Penyebaran Islam di Nusantara pada tahun lalu.

"Ada juga Makam Syekh Yusuf di Makassar dimana Syekh Yusuf merupakan penyebar agama Islam di Afrika Selatan oleh karena itu banyak dikunjungi Wisatawan Muslim Mancanegara dari Afrika Selatan," tambahnya.

Belum lagi sejumlah masjid berikut makam yang kerap dikunjungi peziarah seperti Masjid dan Makam Sunan Ampel di Surabaya, Jawa Timur, Masjid Demak di Jawa Tengah, Makam Sunan Gunung Muria di Kudus, Makam Habib Husein, Masjid Luar Batang di Jakarta Utara dan Makam Haji Sekumpul di Martapura, Kalimantan Selatan.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Masjid Istiqlal Jakarta, salah satu masjid yang makmur karena banyak kegiatan syiar Islamnya diminati umat Muslim.

Sabtu, 26 Mei 2018

Di Masjid Jami Al-Falah, Syeikh Amin At Thorodat Imbau Umat Muslim Indonesia Dukung Terus Rakyat Palestina


Amin  Muhammad Mahmud At Thorodat, syeikh asal Palestina mengimbau bangsa Indonesia terlebih umat Muslim untuk terus mendukung dan mendoakan rakyat Palestina yang masih berjuang melawan penjajah zionis Yahudi Israel.
Hal itu disampaikan Syeikh Amin saat mengisi  ceramah Shalat Tarawih dihadapan jamaah Masjid Jami Al-Falah, Kampung Baru, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (26/5/2018) malam.
“Mohon doakan rakyat Palestina terus agar mereka  terutama di Gaza dan daerah lainnya tetap teguh berjuang mengusir Israel, Lillahi Ta’ala,” kata Amin dalam Bahasa Arab yang diterjemahkan langsung oleh ustadz Usfur.

Syeikh Amin yakin di sini penduduk Indonesia, terlebih umat Muslimnya pasti terus mendukung Palestina.
Kata dia, umat Muslim Indonesia adalah saudara umat Muslim di Palestina.
“Sesama Muslim kita bersaudara dan sudah sepatutnya saling membantu, apalagi saat satu sama lain sedang dilanda kesusahan,” terangnya.

Menurut Syeikh Amin bukti konkrit bangsa Indonesia selalu mendukung perjuangan rakyat Palestina, bukan hanya berupa rumah sakit yang dibangun oleh Indonesia di Palestina lengkap dengan bendera Merah Putih yang berkibar di sana, dan bantuannya pun terus mengalir.

Namun lebih dari itu yang paling membanggakan, lanjut Amin adalah tidak adanya kedutaaan Israel di Indonesia.
“Di hampir seluruh negara Islam ada kedutaan Israel, tapi Indonesia itu tidak ada, saya sangat bangga. Dan itu merupakan kebanggaan bukan hanya buat rakyat Palestina pun bangsa Indonesia,” ungkapnya.
Syeikh Amin juga menjelaskan kondisi Masjid Al-Aqsha masih dijaga ketat tentara Israel. Dia yakin rakyat Palestina pasti  akan menguasai masjid itu lagi atas pertolongan Allah SWT.
“Percayalah janji Allah itu benar. Kemenangan akan kita raih, dan kemenangan rakyat Palestina di sana adalah doa dan dukungan dari bangsa Indonesia di sini juga,” tambahnya.

Atas semua  dukungan yang diberikan bangsa dan umat Muslim Indonesia, Syeikh Amin berucap terimakasih dan tak lupa berdoa.
“Saya berdoa buat negara Indonesia semoga diberkahi Allah SWT. Penduduknya, tanahnya, dan semuanya yang berhubungan dengan bangsa dan negara ini diberkahi,” ucapnya.

“Dan semoga kita senantiasa dilindungi oleh Allah SWT. Selalu dalam keadaan aman, sejahtera, dan dalam kebaikan. Jujur saya mencintai Indonesia karena dipenuhi keberkahan,” tambahnya.
Di ujung ceramah singkatnya, Syeikh Amin sempat mengutarakan bahwa  makanan Indonesia sedikit pedas sampai bikin perutnya sakit (mules).
“Tapi pedas itu adalah pancaran dari iman kalian,” ujarnya seraya disambut tawa jamaah.
Usai berceramah, beberapa anak muda pengurus Masjid Jami Al-Falah berkeliling membawa kardus untuk mengumpulkan donasi dari para  jamaah.
Jumlah donasi yang terkumpul malam itu Rp 75 juta terdiri atas sumbangan dari para  pelajar SDI Madrasah, Tsanawiyah, dan Aliyah Al-Falah yang sudah lebih dulu dikumpulkan,  juga dari pengurus Masjid Jami Al-Falah, dan jamaah Shalat Tarawih.
Donasi tersebut langsung diberikan oleh ustad Drs. H. Ahmad Fauzi H. Rahmatullah Shiddiq selaku Dewan Pembina Yayasan Tarbiyah Islamiah Al-Falah (YTIA) kepada Syeikh Amin setelah Shalat Tarawih.
Menurut keterangan Ketua Umum Masjid Jami Al-Falah ustadz H. Yusri H. Kosim, S.Pdl, Syeikh Amin dari Palestina datang ke Indonesia untuk bersafari Ramadhan antara lain di Masjid Jami Al-Falah ini.
Dia dihadirkan oleh Adara Relif International, sebuah lembaga internasional yang fokus membela perempuan dan anak-anak Palestina.
“Kedatangan Syeikh Amin ini dalam rangka menjaga ukuwah dengan umat Muslim Indonesia,” terang  ustadz Yusri.
Kedatangannya di Masjid Jami Al-Falah ini, sambung ustadz Yusri diharapkan dapat semakin mendorong umat Muslim Indonesia untuk menyisihkan rezeki, membantu rakyat Palestina yang sampai kini masih berjuang agar merdeka dari penjajah zionis Israel.

”Kita memang tidak berangkat ke sana (Palestina-red). Tapi harta kita bisa membantu mereka (rakyat Palestina-red) yang berjuang di sana,” ungkapnya.
Menurut ustadz Yusri sudah sepantasnya umat Muslim Indonesia mendukung rakyat Palestina.
“Kenapa? Karena dulu, di antara negara-negara yang paling dulu menyatakan kemerdekaan Indonesia dan menyampaikan ke negara-negara Timur Tengah itu adalah Palestina,” jelasnya.
Kedatangan Syeikh Amin, lanjut ustadz Yusri juga diharapkan dapat semakin memperkuat persahabatan antarkedua negara yang sudah lama terjalin.
“Semoga ukuwah itu tetap terjaga dan semakin kuat. Apalagi sekarang rakyat Palestina tengah berjuang dan sangat membutuhkan dukungan kita,” pungkasnya.
Pantauan SiarMasjid, sejumlah pengurus YTIA  dan ulama turut hadir di Masjid Jami Al-Falah antara lain ustadz KH. Kahmasy Siddiq,  KH. Balya Isa, B.Sc,  KH. Muhammad Ghozi, H. Ahmaf Farid RS, H. Ahmad Dumyathi, H. Marzuki Syatiri, dan ustadz H. Very Aziz. LC, M.Si.
Sementara ustad H. Ahmad Bayadho, SQ bertugas menjadi imam Shalat Isya dan Shalat Tarawih. Syeikh Amin pun ikut Shalat Tarawih 23 rakaat sampai tuntas.
Beberapa hari sebelumnya, Syeikh Amin berceramah dalam  acara kajian edukasi Palestina kepada jamaah Masjid Raya Bani Umar, Bintaro, Selasa (22/5).
Selain Syeikh Amin, sejumlah ulama lainnya dari Palestina juga melakukan Safari Ramadhan 1439 H ini di sejumlah masjid di beberapa daerah di Indonesia.
Di Aceh dikabarkan ada Syeikh Mahmod Abdul Azis Abdurrabouh Banat dan Syeikh Barjas Daud Shaleh el Anwar yang juga bersafari Ramadhan. Keduanya dihadirkan oleh Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Aceh.
Di Lombok, NTB, KNRP setempat  juga menghadirkan seorang ulama asal Palestina, Syeikh Zuhdi Rifat Alhaj Sholeh Almansyi sebagai penceramah dan imam Shalat Zuhur di Masjid Patut Patuh Patju, Kantor Bupati Lombok Barat.

Belum lama ini, imam Palestina Syaikh Abdurrahman Zaky Syahadah dari Kota Gaza berceramah selepas Shalat Zuhur di Masjid Nurul Falah, Komplek Bumi Menteng Asri Kota Bogor, Jawa Barat.
Pada intinya, isi ceramah yang disampaikan para syeikh itu sama, menyampaikan materi seputar Palestina dan Masjidil Aqsa serta perkembangan terkini di Palestina.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:

1. Amin Muhammad Mahmud At Thorodat, syeikh asal Palestina tengah berceramah di Masjid Jami Al-Falah, Kampung Baru, Jakarta Barat.

2.   Jamaah serius mendengarkan ceramah Syeikh Amin berbahasa Arab, didampingi ustadz Usfur sebagai penterjemah.

3.   Syeikh Amin menceritakan kondisi Palestina Terkini.

4. Jamaah Sholat Tarawih Masjid Jami Al-Falah mendengarkan penjelasan Syeikh Amin.

5. Pengumpulan donasi dari jamaah Shalat Tarawih

6. Jumlah donasi yang terkumpul termasuk sumbangan dari Masjid Jami Al-Falah dan para pelajar SDI Madrasah sampai Aliyah Al-Falah sebesar Rp 75 juta.

7. Pengurus Yayasan Tarbiyah Islamiyah Al-Falah (YTIA) dan pengurus Masjid Jami Al-Falah berfoto bersama Syeikh Amin. (foto: akmal hasuki)

8.  Donasi untuk rakyat Palestina diberikan langsung ustad H. Fauzi selaku Dewan Pembina Yayasan Tarbiyah Islamiah Al-Falah kepada Syeikh Amin ba’da Shalat Tarawih.

Senin, 21 Mei 2018

Ini Tanggapan Para Da’i Kondang Tentang Daftar 200 Ustadz yang ‘Disarankan’ Kemenag


Sejumlah da’i tersohor antara lain Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), Arifin Ilham,  Yusuf Manshur,  dan Felix Siaw memberi statement mengenai daftar 200 mubaligh yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) baru-baru ini. Ada yang sangat gundah,  terkejut, dan ada pula yang ingin namanya di-delete dari list tersebut.

Aa Gym misalnya, lewat akun Instagram (IG)-nya @aagym, Senin (21/5/2018) mengatakan pencantuman namanya di daftar 200 mubaligh tersebut kontan membuat hatinya sangat gundah.

“Dari kriteria, sejujurnya pribadi ini sangat jauh dari selayaknya seorang ulama, baik dari segi keilmuan maupun pengamalan. Apalagi melihat guru-guru sahabat-sahabat Aa  yang tidak diragukan lagi keilmuan, kecintaan, dan perjuangan untuk negeri tercinta ini, belum ada dalam daftar,” ujar Aa Gym yang pada hari ini menerima musibah atas kematian cucunya.

Aa percaya bahwa daftar ulama tersebut dibuat untuk kemaslahatan bersama bangsa ini. 

Namun lantaran menimbulkan polemik, dia menyarankan kebijakan itu dievaluasi dengan seksama dan dimusyawarahkan dengan MUI serta melibatkan para pimpinan ormas Islam.

“Sehingga kelak dapat menghasilkan kebijakan yang adil dan didukung oleh umat,” imbaunya.

Baru empat jam statement Aa itu di-upload di IG-nya, sudah 352.368 warganet yang menyukainya dengan 666 komentar.

Pemilik akun @masmono berkomentar singkat: “Syukron ilmunya Aa”.

Sementara si-empunya akun @agung_sahrudin bilang: “Aa sosok yang bijak, semoga terus menjadin teladan ya A. Aku sampai terharu @ustadzabdulsomad, @ustadzadihidayat, dan ustadz.khalidbasalamah juga sosok2 yang benar2 membuat aku berubah sampai sekarang… Sehat selalu para ulama.. semoga selalu dalam lindungan Allah”.

Warganet @nanagimamnugroho mengatakan: “Seharusnya sosok seperti Aa Gym yang pantas menjadi Kemenag.. Perkataannya sejuk, tenang, bijaksana”.

Komentar senada juga terlontar dari @edwin_perdana: “Masya Allah.. Tutur katanya itu ngademiiin. Andai menteri agamanya kyk @aagym”. 

Lain lagi dengan @ch_perwiranegara, dia berkomentar amat singkat. “#2109GantiKemenag”.  Sedangkan pemilik akun @zayanmufida mengaskan: “Ada Aa atau tidak di daftar, saya bakal dengerin ceramah Aa. Dan tiadanya daftar ulama2 lain pun, akan tetap saya dengarkan. Selama tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah.. Smoga Allah slalu meridhoi para ulama di Indonesia”.

Sebelas jam sebelumnya, KH Arifin Ilham juga melontarkan tanggapannya lewat akun IG-nya @kh_m_arifin_ilham. Dia mengaku sangat terkejut namanya masuk dalam daftar tersebut.

“Mubalig yg tidak terdaftar tidak berarti tidak pantas or tidak mulia, malah boleh jadi lebih baik, lebih mulia dari yang terdaptar,” ungkapnya.

“Bagaimana mungkin seorang Arifin hanya mampunya ngajak zikir terdaftar sementara ayahanda  habib Rizieq Syihab soerang mujahid da’wah yg mulia, kanda ustadz Abdul Somad yang mashur dg keilmuan dan ketawadhuannya, bang Bachtiar Nasir  doktor muda yg cerdas dan banyak lagi para dai yang lebih mulia tidak terdaptar padahal semuanya cinta NKRI Indonesia,” sambungnya.

Arifin juga mengimbau agar tetap dikomunikasikan dengan tabayyun dan musyawarah untuk mengetahui kebenaran, tujuan, dan kriteria apa menilai seorang mubalig.

“Mengapa hanya 200 dai, padahal ribuan para dai yang sangat-sangat mulia yg tidak terkenal dan tidak mau terkenal dengan ikhlas berda’wah di pelosok-pelosok negeri ini,” tambahnya.

Dalam tanggapannya, Arifin juga meminta DR Lukmanul Hakim sebagai menteri agama berkenan membaca dan memahami rasa, hati, dan keadaan para juru da’wah yang mulia untuk kebersamaan membangun keberkahan negeri tercinta ini.

Arifin menutup tanggapannya dengan mengajak umat untuk tetap menjaga semangat da’wah, ukuwah, dan berjuang untuk kemaslahatan umat dan NKRI tercinta ini.

“Ayoo keep istiqomah berda’wah dg hikmah, sabar, dan kasih sayang!” tutup Arifin.

Tanggapan itu pun sudah disukai 36.039 warganet dengan 826 komentar.

Pemilik akun @ruhyanairman berkomentar: “Alhamdulillah menyejukan ustadz, semoga ustadz bisa menginspirasi pihak pembuat keputusan agar lebih menimbang dari berbagai segi sblm mengeluarkan hal2 sprt ini, karena ini berpotensi dpt memecah belah umat”.

Sementara @rio_oke27 mengatakan: “Terdaftar dalam daftar yg dibuat manusia tidaklah penting. Yg penting terdaftar di hati kami. Kalo tidak ada mereka apa jadinya akhlak pada diri ini”.

Si-empunya akun tersebut pun meminta ustadz Arifin dan para ulama lainnya untuk tetap berdakwah. “Bantu kami utk selalu mengingat Allah… Kalianlah perpanjangan tangan dan lidah serta pemegang tongkat estafet dakwah para Nabi dan Rosul…barakallah,” pungkas Rio.

Lain lagi dengan komentar @wietlast yang cukup ‘menampar’. Begini komentarnya: “Ketika menteri agama lebih takut kepada yg memilihnya menjadi menteri daripada yg memberikannya kehidupan. #2019gantipresiden”.

Tiga hari lalu, ustadz Yusuf Mansur lewat akun IG-nya @yusufmansurnew mengatakan bersyukur kepada Allah dan berterimakasih kepada panitia rilis tersebut karena namanya ada di daftar 200 mubaligh versi Kemenag.

Namun dia mengaku lebih senang dan lebih tentram tidak ada di daftar nama tersebut.

“Bukan krn ga suka dan tdk berterima kasih. Tp lbh krn saya msh santri, msh belajar, dan begitu banyak salah dan ketidakmampuannya. Malu rasanya sama senior2 yg justru ga masuk,” ungkapnya.

Dia juga menghimbau kepada seluruh masyrakat tetap tenang dan tidak memandang ini sebagai sebuah masalah.

“Jgn ampe jg ada penolakan thd yg tdk direkomendasi. Mengingat Indonesia Raya begitu luas. Dari Sabang sampe Merauke, Aceh sampe Papua. Mana bisa hanya ditangani oleh 200 nama yang direkomendasi,” tegas Yusuf.

Saat SiarMasjid menulis tulisan ini, tanggapan itu pun disukai 18.341 warganet dengan 624 komentar.

Pemilik akun @nasirmutaqin22 berkomentar begini: “Ga butuh list dari menag, yg terpenting ada di hati umat. Buat kami ga ngaruh yg masuk list atau tidak… Itu buatan dan penilaian pemerintah, dan semakin jelas dimana posisi pemerintah”.

Sementara @khairunnisa.syahriel mengatakan: “Sungguh Allah Maha mengetahui… masuk atau gak didaftar itu sangat tidak berpengaruh… Krn penilai Allah yg utama… Semoga seluruh ustadz di negeri ini slalu dalam lindungan Allah.. Aamiien”.

Tiga hari lalu ustdadz muda Felix Siauw pun angkat bicara soalan daftar itu di akun IG-nya @felixsiauw.

“Bicara yang lagi viral soalan masuk daftar atau tidak. Who cares? Ini ada daftar yang lebih penting yang kita inginkan.  Daftarnya mereka yang berjuang di jalan Allah, dahwah Islam hingga kapanpun,” kata Felix di awal tanggapannya.

Di bagian tengah, Felix menuliskan puisi dukungan Hamka bagi M. Natsir dan penegasan asas hidupnya.

“Aku ingin masuk daftar ini juga, daftarnya Hamka dan Natsir, dan siapapun yang mendakwahkan Islam dibawah liwa’ Nabi Muhammad Saw,” tutup Felix.

Tanggapan Felix itu sudah disukai 61.629 warganet dengan 748 komentar.

Pemilik akun @sofyanreva langsung berkomentar begini: “Walaupun ustadz @felixsiauw, @ustadzabdulsomad, dan @ustadzadihidayat tdk termasuk didaftar Kemenag, buat sy tausyiah ustadz2lah yg sll ditunggu byk ummat…”.

Lain lagi dengan si empunya akun @rosaelvirakiaqthoris mengatakan: “UAS, ust. Felix Siauw, ust. Bachtiar Nasir, ust. Khalid Basamalah dll yg tidak tercantum di daftar Kemenag, kan ustadz2nya umat, bukan ustadznya pemerintah”.

Sementara @rosalinashinta berujar: “Ini pertanda ada yg panik ustadz… Insya Allah kami mendukung anda dan para ustadz/ustadzah yg lain yg selalu mengedepankan Allah dlm setiap dakwahnya… Allahu Akbar”.

Pantauan SiarMasjid, dari sekian postingan tanggapan seputar daftar 200 mubaligh itu, postingan dari Ustadz Abdul Somad (UAS)-lah yang paling singkat dan amat menarik sekaligus menggelitik.

Posting-an UAS 2 hari lalu itu memuat pertanyaan seorang muslimah yang sengaja dicoret merah namanya.

Perempuan itu menanyakan  bagaimana tanggapan UAS yang tidak termasuk dalam 200 mubaligh rujukan Kemenag.

“Sebab kemenag tidak ingin mengecewakan masyarakat. Karena saya penuh sampai April 2020,” jawab UAS.

Unggahan itu pun sudah disukai 313.006 warganet dengan 16.481 komentar, termasuk sejumlah public figure/artis dan ustadz.

Pemilik akun @pecinta_ustadz_abdulsomad berkomentar singkat: “Mantaaab,” ditambah 2 simbol ketawa ngakak.

Penyanyi @ifanseventeen bertakbir: “Allahuakbar!!,” ditambah hastag #kamubersamauas.

Vokalis band Padi @fadlypadi13 berucap: “Barakallah, ustadz..”.

Si empunya akun @derrysulaiman juga berkomentar singkat: “Allah kuasa…”.

Lain lagi dengan @akmalafid. Dia berkomentar begini. “Keren Ust… Bijak, Santun, dan Dalem banget, die aje belum tentu sampe 2020 jabatannya. Wkwkwk”.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: @aagym, @kh_m_arifin_ilham, @yusufmansurnew, @felixsiauw & @ustadzabdulsomad

Captions:
1.  Aa Gym tentang 200 mubaligh.
2.  Postingan KH. M. Arifin Ilham terkait list 200 ulama versi Kemenag.
3.  Yusuf Mansur bersyukur tapi lebih tentram kalau tidak ada dalam daftar.
4.   Ustadz Abdul Somad dan ustadz Felix Siauw.
5.   Postingan Ustad Abdul Somad yang menarik sekaligus menggelitik.