berita masjid masjid raya masjid unik masjid bersejarah surau ceramah profil

Rabu, 03 Mei 2017

Jusuf Kalla: Aksi Bersih Masjid Jangan Berhenti Sampai Disini


Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menghimbau aksi Bersih-Bersih 100 Masjid yang tengah digelar Uniliver Indonesia bekerjasama dengan Dewan Masjid Indonesia di 33 kota/kabupaten di 11 provinsi seluruh Indonesia,  bertepatan menjelang Ramadhan tahun ini tidak hanya berhenti disini.

“Mudah-mudahan gerakan bersih-bersih masjid tidak hanya terhenti pada jumlah 1001 masjid semata. Harus berlanjut di masjid dan kesempatan lain,” ujar JK yang juga sebagai Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) saat membuka peresmian kegiatan tersebut di Aula Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Rabu (3/5/2017).

Menurut JK setidaknya kegiatan ini sangat berdampak positif. "Kita bersama-sama membimbing aparat masjid bagaimana menjalankan kebersihan dengan betul," ucapnya.
DMI sendiri, lanjut JK telah memiliki program dan sistem kebersihan masjid. “DMI memiliki program revitalisasi masjid. Dia punya sistemnya, program kebersihannya, dan juga pola pengaturan masjid,” jelas JK lagi.

Dalam kesempatan singkat itu, JK pun menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah menyelenggarakan kegiatan Islami ini.

“Ajaran Islam menjelaskan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Sedangkan, masjid adalah pelaksanaan kita menjalankan tentang keimanan kita, tempat kita shalat. Jadi, bersih saja wajib apalagi membersihkan masjid, pasti lebih wajib lagi,” sambung JK.

Ketika disinggung soal rencana aksi 55 yang akan digelar sejumlah ormas Islam, JK menilai tidak perlu lagi dilakukan karena sudah menjadi urusan pengadilan.

Kalau tetap ada aksi turun ke jalan, pemerintah berharap aksi tersebut bisa dilakukan dengan tertib dan sesuai aturan.

“Kalau urusan perlu tak perlu pemerintah menganggap tak perlu lagi, karena urusannya sudah di pengadilan. Cuma orang yang mau turun ke jalan merasa perlu dan ini bagian kebebasan dalam demokrasi, bahwa unjuk rasa itu dibolehkan,” ungkap JK.

Kata JK pemerintah tidak melarang masyarakat untuk menyampaikan pendapat. Akan tetapi penyampaian pendapat tersebut harus mematuhi aturan yang berlaku. “Ada aturannya, jamnya terbatas, jalannya terbatas, juga jumlahnya juga dibatasi. Kalau melangggar keamanan ya pelakunya ditangkap,” ujarnya. 

Sesuai namanya, Aksi Simpatik 55 yang digagas Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI rencanya akan berlangsung Jum’at, 5 Mei 2017. Ba’da Shalat Jum’at di Masjid Istiqlal Jakarta, dilanjutkan long march ke Mahkamah Agung.
Kembali ke soal acara Bersih-Bersih 1001 Masjid, Human Resources Director PT Uniliver Indonesia TBK Willy Saelan menjelaskan acara ini sudah berlangsung sejak 21 April hingga 23 Mei 2017 di 33 kota/kabupaten yang berada di 11 provinsi seluruh Indonesia.

Artis peran Dude Harlino menjadi ikon untuk mengkampanyekan kegiatan bertajuk Bersih-Bersih 1001 Masjid ini.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar