berita masjid masjid raya masjid unik masjid bersejarah surau ceramah profil

Senin, 17 April 2017

Tanah Abang Ber-Istighotsah Sukses Digelar di Masjid Jami’ Al-Ma’mur

Acara religi Islami jelang Pilkada DKI Jakarta bertajuk “Tanah Abang Ber-Istighotsah untuk Jakarta yang Lebih Baik” berlangsung sukses di Masjid Jami’ Al-Ma’mur, Jalan K.H. Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (17/4/2017) malam.

Sebelum mengupas jalannya acara “Tanah Abang Ber-Istighotsah untuk Jakarta yang Lebih Baik”, SiarMasjid ingin menjelaskan sedikit apa itu Istighotsah.

Dalam website www.nu.or.id dijelaskan bahwa kata “istighotsah” استغاثة berasal dari “al-ghouts” الغوث yang berarti pertolongan. Dalam tata Bahasa Arab kalimat yang mengikuti pola (wazan) “istaf’ala” استفعل atau “istif’al” menunjukkan arti pemintaan atau pemohonan. Maka istighotsah berarti meminta pertolongan ketika keadaan sukar dan sulit.

Istighotsah terdapat di dalam nushushusy syari’ah atau teks-teks Al-Qur’an atau hadits Nabi Muhammad SAW.

Dalam surat Al-Anfal ayat 9 disebutkan: إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ “(Ingatlah wahai Muhammad), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu lalu Dia mengabulkan permohonanmu.” (QS Al-Anfal:9).

Ayat ini menjelaskan peristiwa ketika Nabi Muhammad SAW memohon bantuan dari Allah SWT, saat itu beliau berada di tengah berkecamuknya perang badar dimana kekuatan musuh tiga kali lipat lebih besar dari pasukan Islam. Kemudian Allah mengabulkan permohonan Nabi dengan memberi bantuan pasukan tambahan berupa seribu pasukan malaikat.

Dalam surat Al-Ahqaf ayat 17 juga disebutkan; وَهُمَا يَسْتَغِيثَانِ اللَّهَ “Kedua orang tua memohon pertolongan kepada Allah.” (QS Al-Ahqaf:17)

Ketika kedua orangtua berupaya menyadarkan sang anak dengan cara memohon pertolongan dari Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Dari kedua cuplikan ayat ini sekiranya dapat disimpulkan bahwa istighotsah adalah memohon pertolongan dari Allah SWT untuk terwujudnya sebuah “keajaiban” atau sesuatu yang paling tidak dianggap tidak mudah untuk diwujudkan.

Istighotsah sebenamya sama dengan berdoa akan tetapi bila disebutkan kata istighotsah konotasinya lebih dari sekedar berdoa, karena yang dimohon dalam istighotsah adalah bukan hal yang biasa biasa saja.

Oleh karena itu, istighotsah sering dilakukan secara kolektif dan biasanya dimulai dengan wirid-wirid tertentu, terutama istighfar, sehingga Allah SWT berkenan mengabulkan permohonan itu.

Istighotsah juga disebutkan dalam hadits Nabi,di antaranya إنَّ الشَّمْسَ ‏تَدْنُوْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يَبْلُغَ الْعَرَقُ نِصْفَ الْأُذُنِ, فَبَيْنَمَا هُمْ كَذَلِكَ اسْتَغَاثُوْا بِآدَمَ ثُمَّ ‏بِمُوْسَى ثُمَّ بِمُحَمَّدٍ

(Matahari akan mendekat ke kepala manusia di hari kiamat, sehingga keringat sebagian orang keluar hingga mencapai separuh telinganya, ketika mereka berada pada kondisi seperti itu mereka beristighotsah (meminta pertolongan) kepada Nabi Adam, kemudian kepada Nabi Musa kemudian kepada Nabi Muhammad). (H.R.al Bukhari).

Hadits ini juga merupakan dalil dibolehkannya meminta pertolongan kepada selain Allah dengan keyakinan bahwa seorang nabi atau wali adalah sebab. Terbukti ketika manusia di padang mahsyar terkena terik panasnya sinar Matahari mereka meminta tolong kepada para Nabi.

Kenapa mereka tidak berdoa kepada Allah saja dan tidak perlu mendatangi para nabi tersebut? Seandainya perbuatan ini adalah syirik niscaya mereka tidak melakukan hal itu dan jelas tidak ada dalam ajaran Islam suatu perbuatan yang dianggap syirik.

Istighotsah yang dilakukan masyarakat Tanah Abang dan sekitarnya di Masjid Jami’ Al-Ma’mur berisi zikir, wirid, dan doa bersama agar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta diberi kelancaran, keamanan, dan melahirkan pemimpin yang muslim, mukmin, adil, dan amanah.

Acaranya sendiri dimulai pukul 20.00 WIB, selepas Shalat Isya berjamaah. Ketua panitia Tanah Abang Ber-Istighotsah, Jaenal Arifin menjelaskan meskpun acara ini dirancang dalam waktu sehari-semalam namun antusias mayarakat tanah Abang dan sekitarnya sangat besar.

"Persiapan acara ini dadakan, cuma 24 jam, tapi Alhamdulillah dapat terlaksana dengan baik dan disambut hangat masyarakat,” ujar Jaenal saat memebri kata sambutan.

Menurut Jaenal, Masjid Jami’ Al-Makmur dipilih sebagi tempat acara karena kentan dengan muatan sejarahnya, khususnya di DKI ini. “Masjid ini punya nilai sejarah bagi Jakarta khususnya,” akunya.

Ketua Takmir Masjid Jami’ Al-Ma’mur Isya Amsyori menjelaskan masyarakat yang hadir di acara ini datang karena lillahi taala, berdoa bersama agar Allah memudahkan dan mengabulkan keinginan memiliki pemimpin muslim bagi Jakarta.

Hadir dalam acara Tanah Abang Ber-Istighotsah ini, antara lain sejumlah ustad, tokoh masyarakat Tanah Abang seperti H. Abraham Lunggana alias Lulung dan anggota DPR RI Komisi X Drs. H. Abdul Fikri Faqih, MM.

Tokoh masyarakat Tanah Abang, Anwar mewakili Lulung mengatakan acara ini untuk menenangkan hati masyarakat yang gelisah jelang Pilkada DKI Jakarta ini agar tak terpengaruh dengan aksi pihak tertentu yang melakukan berbagai cara untuk menarik simpati masyarakat.

Di acara ini, sambung Anwar semua jamaah baik muslim maupun muslimah ber-munajab, berdoa bersama kepada Allah SWT karena DIA-lah yang Maha Kuasa, yang mampu membolak-balikkan hati manusia.

“Allah-lah yang menentukan kepada siapa kuasa itu DIA berikan dan DIA cabut sesuai yang dikehendaki-Nya. Kita tidak usah gelisah, kita punya Allah SWT. Saya yakin doa kita akan dikabulkan Allah,” ungkap Anwar lagi.

Hal senada juga diucapkan Faqih. Anggota DPR RI Komisi X ini yakin doa masyarakat dalam Istighotsah bersama ini akan diterima Allah SWT sehingga setelah pencoblosan nanti, Jakarta mendapatkan pemimpin yang muslim dan mukmin.

“Saya asli orang Tegal, dan saya sudah menghimbau para pemilik warteg di Jakarta yang punya KTP sini agar memilih pemimpin Muslim dalam Pilkada DKI Jakarta 2017,” ungkap Faqih seraya dibalas takbir Allahu Akbar oleh jamaah yang hadir.

Setelah sejumlah sambutan, acara “Tanah Abang Ber- Istighotsah untuk Jakarta yang Lebih Baik”, dilanjutkan dengan pembacaaan ayat-ayat suci Al-Qur’an kemudian doa bersama sampai jelang tengah malam.

Masjid Bersejarah
Masjid Jami’ Al-Ma’mur berada di Jalan KH Mas Mansyur No. 6 Jakarta Pusat, tepatnya sekitar 100 meter dari Blok A Tanah Abang.

Masjid yang dibangun tahun 1704 ini setiap hari terutama zuhur, asyar, dan maghrib ramai dikunjungi para pedagang Pasar Tanah Abang dan pengunjung serta warga sekitar untuk menunaikan Shalat Wajib 5 Waktu.

Bagian depan Masjid Jami Al Ma’mur didominasi kaligrafi tapi interiornya justru polos. Yang menarik ada banyak lampu neon yang digantung di plafon warna putih dan deretan tiang kayu berwarna hijau muda senada dengan warna dinding-dindingnya.

Di mihrab-nya adat tempat khutbah dengan tiga tangga, disamping mihrab bagian kanan ada pintu keluar masuk imam dan khatib.

Kendati masjid ini dikepung para pedagang di luar pagarnya, namun ketika berada di dalamnya cukup nyaman. Ruangannya begitu lapang. Karpetnya berwarna merah terhampar di seluruh lantai ruangan dalam.

Saat ini, Masjid ini tengah merenovasi tempat mengambil whudlu pria di bagian kanan bangunan utama masjid.

Acara Tanah Abang Ber-Istighotsah pun memberi berkah lebih tersendiri bagi para pedagang makanan dan minuman yang biasa mangkal di depan gerbang masjid ini sejak sore, seperti pedagang Nasi Goreng, Soto Mie Bogor, Sate Padang, Sate Ayam Madura, Siomay, Es Cincau, pedagang aneka softdrink, kopi, dan lainnya.

Pasalnya para jama’ah yang datang ke acara ini ikut berwisata kuliner sebelum dan setelah acara berlangsung, termasuk para pelintas jalan.

“Alhamdulillah, dagangan malam ini lebih laris,” kata Uda, pedagang Sate Padang yang langsung diamini salah seorang pedagang minuman ringan di depan masjid bersejarah itu.

Sebelum acara Istighotsah dimulai, Amsyori kembali menambahkan bahwa pada lusa atau hari Rabu tanggal 19 April 2017 akan berlangsung acara Shalat Tahajud Berjamaah pada pukul 3 dini hari di Masjid Jami’ Al-Ma’mur, Tanah Abang ini.

“Usai Qiyamullail atau Shalat Tahajud dilanjutkan dengan ceramah Ustad Habieb Rizieq dan ustad lainnya lalu Shalat Subuh Berjamaah,” pungkas Amsyori.

Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar