Mendapat penolakan berdakwah beberapa kali, tak
membuat Ustad Felix Siauw (UFS) melemah apalagi menyerah. Justru dia semakin kuat dan
mantap untuk terus menyuarakan amar ma’ruf nahi mun’kar di Negeri ini.
“Berdakwah itu bagi saya kewajiban. Karena itu
harus saya lakukan dalam keadaan apapun. Entah itu dalam keadaan baik maupun
buruk, dalam keadaan mudah maupun susah,” ujarnya kepada SiarMasjid usai
menjadi pembicara dalam Kajian Islam di Masjid Al Hidayah, Jalan Punai Raya, Sektor 2, Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Minggu (3/12/2017).
Menurut UFS pertama yang harus dilakukan dalam
berdakwah adalah ikhlas.
“Jalankan saja dakwah dengan ikhlas pasti balasannya
akan berlipat-lipat. Setiap ujian dalam berdakwah, pasti Allah kasih reward,”
terangnya.
Selain ikhlas, lanjut UFS yang harus dipikirkan
apakah dakwahnya sudah sesuai dengan Al-Qur’an dan Sunnah Rasul; apakah sudah maksimal dalam menyampaikan kebaikannya/kebenarannya; apakah sudah dengan cara yang paling lembut
atau belum; apakah sudah dengan cara yang paling baik, dan apakah
sudah dengan cara yang paling maksimal atau belum.
“Kalau sudah semua, selesai sudah urusannya. Mengenai
kemudian ada reaksi orang yang berbeda/bertentangan, itu urusan dia kepada
Allah SWT,” tambahnya.
Selanjutnya, berdakwahlah karena Lillahi Ta’ala,
bukan karena manusia termasuk penguasa.
“Berdakwah karena manusia itu bikin capek. Jadi
berdakwalah karena Allah saja maka Insya Allah akan mendapatan ketenangan dan kebahagiaan yang langsung datang dari Allah SWT,” tambahnya.
Jika ada penolakan-penolakan, itu tidak serta
merta berarti dakwahnya salah. “Pastikan dekat dengan ulama. Kalau ulama bilang
jalan, Insya Allah jalan,” ungkapnya.
Kata UFS, tak usah mengasihani dirinya yang mengalami pengusiran dimana-mana.
“Masya Allah, saya justru mendapat karunia yang sangat besar. Saya banyak mendapatkan kebaikan-kebaikan dari Allah,” ungkapnya.
“Masya Allah, saya justru mendapat karunia yang sangat besar. Saya banyak mendapatkan kebaikan-kebaikan dari Allah,” ungkapnya.
UFS pun menambahkan bahwa orang yang mati di
jalan Allah itu sejatinya dia hidup di sisi Allah, mendapat rezeki dari Allah.
“Jadi haram takut kepada manusia, takutlah pada
Allah semata,” pungkasnya.
Naskah
& foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar