Pesona Masjid Istiqlal
Jakarta dipastikan bakal semakin berkilau lantaran terpilih menjadi lokasi
penyelenggaraan Reuni Akbar Alumni 212, yang akan berlangsung ba’da Shalat
Jumat pada hari Jumat (9/6/2017).
Buktinya undangan terkait
acara tersebut sudah tersebar kemana-mana, terutama lewat media sosial (medsos)
yang tentunya mencantumkan Masjid Istiqlal sebagai venue acara.
Alhasil nama masjid yang
berada di Sawah Besar, Jakarta Pusat ini ikut terangkat. Pesonanya sebagai
masjid nasional terbesar di Asia Tenggara ini pun semakin berkilau.
Bangunan utama masjid ini terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar.
Masjid yang berarsitektur modern dengan dinding dan lantai berlapis marmer
ini dihiasi ornamen geometrik dari
baja antikarat.
Bangunan utamanya dimahkotai satu kubah besar berdiameter 45 meter yang ditopang 12 tiang
besar.
Ruang interiornya besar dan lapang ditambah ventilasi udara yang banyak membuat suasana bagian
dalamnya begitu sejuk.
Apalagi karpetnya jenis karpet berkualitas dan terbaik dibanding
masjid lain yang ada di Jakarta.
Karpetnya tebal dan empuk dengan warnah merah ranum. Kondisi seperti itu membuat jamaah tak kuasa untuk duduk, tidur-tiduran, dan atau mengabadian kemegahan masjid berpilar-pilar besar dengan kamera beragam jenis.
Karpetnya tebal dan empuk dengan warnah merah ranum. Kondisi seperti itu membuat jamaah tak kuasa untuk duduk, tidur-tiduran, dan atau mengabadian kemegahan masjid berpilar-pilar besar dengan kamera beragam jenis.
Selain itu ada menara tunggal setinggi total 96,66 meter menjulang di
sudut selatan selasar masjid.
Dalam undangan atas nama
Ketua Presedium Alumni 212 Ustad
Ansufri Idrus Sambo dan Sekretaris Presedium Alumni 212 Ustad Hasri Harahap ini
mengajak ummat Islam terutama para alumni Aksi Bela Islam (ABI) 212 tanggal 2
Desember 2016 lalu untuk mengikuti reuni akbar ini.
“Assalamu'alaikum bapak & ibu, wahai kaum
Muslimin & Muslimat, wahai para Alumni 212, wahai anak-anak bangsa yang cinta ulama & NKRI! Mari kita bersatu menyuarakan keadilan,
mari kita tunjukkan solidaritas kita kepada ulama-ulama dan aktivis yang
dizholimi oleh rezim penguasa saat ini,” begitu isi undangan tersebut.
“Mari kita berjihad dan
bersatu menyuarakan keadilan dan mendesak rezim Jokowi untuk segera
menghentikan kezaliman, fitnah & kriminalisasi kepada para ulama, aktivis-aktivis pro keadilan & Ormas Islam HTI. Khususnya fitnah & rekayasa hukum kepada Habib Rizieq, harus segera dihentikan! Mari bergabung dalam Reuni Akbar 212 & Konsolidasi
Ummat,” lanjut undangan tersebut.
Reuni Akbar Alumni 212 rencananya
akan diisi dengan 3 acara utama yakni pertama, Tabligh Akbar tokoh-tokoh alumni
212. Kedua, zikir dan doa untuk keselamatan para ulama (khususnya Habien
Rizieq), aktivis-aktivis
dan Ormas Islam (HTI) yang terzhalimi, serta zikir &
doa untuk keselamatan NKRI.
Acara ketiga, pernyataan
sikap bersama umat Islam dan Alumni 212 atas kezaliman yg dilakukan rezim penguasan saat ini terhadap para ulama khususnya Habib Rizieq, para aktivis, dan Ormas Islam (HTI).
Reuni akbar atau disebut
juga Aksi Bela Ulama (ABU) 96 (9 Juni) ini bertempat di Masjid Istiqlal Jakarta, pukul 13.00 sampai dengan selesai.
“Diharapkan Sholat Jum'at berjamaah di Istiqlal
dan membawa air mineral dan makanan ringan untuk persiapan berbuka puasa,” tulis undangan
tersebut.
‘Ayoo mari viralkan! Ayoo
mari berjihad! Ayooo mari datang berbondong-bondog, ayoo mari ajak keluarga dan
kawan-kawan, ayoo ikutan Reuni Akbar Alumni 212 dan Konsolidasi Ummat. Ayoo
mari selamatkan ulama, agama, dan
bangsa. Allahu Akbar,
Allahu Akbar,” seru undangan tersebut.
Sebelumnya gaung dan pesona
Masjid Istiqlal ini juga terangkat dan berkilau karena beragam kegiatan, antara
lain karena pernah menjadi venue hajatan
sujud syukur atas kemenangan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno
(Anies-Sandi) di hitung cepat sejumlah lembaga survei dalam Pilkada DKI Jakarta
putaran kedua, Rabu (19/4/2017).
Sujud syukur tersebut
merupakan agenda kelima atau puncak dari kegiatan Tamasya Al Maidah.
Lalu ketika menjadi
tempat pendeklarasian Komunitas Cinta Masjid Indonesia (KCMI) yang bertujuan
menghidupkan kembali gairah kegiatan bermanfaat di dalam masjid, Sabtu (29/4).
Kemudian saat menjadi
lokasi kumpul Aksi Simpatik 55 yang digelar Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI
(GNPF MUI), mulai dari Shalat Jumat di Masjid Istqlal Jakarta dilanjutkan long
march ke Mahkamah Agung (MA), Jumat (5/5/207).
Jauh sebelumnya, nama masjid yang pembangunannya diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia saat itu,
Ir.
Soekarno dengan arsiteknya Frederich Silaban ini juga terangkat
bahkan mendunia lantaran
kedatangan tamu tak biasa Presiden AS, Barrack
Hussein Obama dan istrinya
Michelle, Rabu pagi (10/11/2010), bertepatan dengan Hari Pahlawan.
Kehadiran orang nomor satu di negara adi daya saat itu jelas menjadi perhatian dunia dan turut melambungkan
nama masjid megah ini.
Dari sisi wisata religi,
halal maupun sejarah, tentu saja semua kegiatan itu membawa berkah tersendiri
karena masjid yang mampu menampung 200 ribu jamaah ini akhirnya kembali
mendapat publikasi gratis luar biasa, baik dari media masa maupun media sosial.
Tak sulit menjangkau masjid
yang berada di bekas Taman Wilhelmina,
di timur laut lapangan Medan Merdeka yang ditengahnya berdiri Monumen Nasional (Monas) dan di seberang Gereja Katerdal Jakarta
ini.
Letak Masjid Istiqlal (arti harfiah: Masjid
Merdeka) ini pun sangat strategis.
Jamaah yang tidak membawa
kendaraan pribadi, bisa naik
bus Transjakarta turun di Halte Juanda masuk lewat pintu gerbang Ass-Salam ataudi Halte Istiqlal masuk
lewat pintu gerbang Ar-Razaq.
Bus umum lainnya lewat pintu Ar-Razaq adalah Kopaja 20 jurusan Lebak Bulus-Senen dan Metromini 17. Kalau naik kereta api Commuter Line dari Bogor, Tangerang, dan Bekasi turun di Stasiun Juanda.
Bus umum lainnya lewat pintu Ar-Razaq adalah Kopaja 20 jurusan Lebak Bulus-Senen dan Metromini 17. Kalau naik kereta api Commuter Line dari Bogor, Tangerang, dan Bekasi turun di Stasiun Juanda.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig:
@adjitropis)
Captions:
1. Pesona Masjid Istiqlal Jakarta sebagai masjid nasional terbesar di Asia Tenggara.
2. Kemegahan interior kubah Masjid Istiqlal.
3. Suasana shalat berjamaah di dalam Masjid Istiqlal.
4. Naik kereta, bus Transjakarta, dll ke Masjid Istiqlal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar