Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) menghimbau aksi Bersih-Bersih
100 Masjid yang tengah digelar Uniliver Indonesia bekerjasama dengan Dewan
Masjid Indonesia di 33 kota/kabupaten di 11 provinsi seluruh Indonesia, bertepatan menjelang
Ramadhan tahun ini tidak hanya berhenti disini.
“Mudah-mudahan gerakan bersih-bersih
masjid tidak hanya terhenti pada jumlah 1001 masjid semata. Harus berlanjut di
masjid dan kesempatan lain,” ujar JK yang juga sebagai Ketua Umum Dewan
Masjid Indonesia (DMI) saat membuka
peresmian kegiatan tersebut di Aula Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Rabu
(3/5/2017).
Menurut JK setidaknya kegiatan ini sangat berdampak positif. "Kita bersama-sama membimbing aparat masjid bagaimana menjalankan kebersihan dengan betul," ucapnya.
DMI sendiri, lanjut JK telah memiliki program dan sistem
kebersihan masjid. “DMI memiliki program revitalisasi masjid. Dia punya
sistemnya, program kebersihannya, dan juga pola pengaturan masjid,” jelas JK
lagi.
Dalam kesempatan singkat
itu, JK pun menyampaikan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah menyelenggarakan kegiatan Islami ini.
“Ajaran Islam menjelaskan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman.
Sedangkan, masjid adalah pelaksanaan kita menjalankan tentang keimanan kita,
tempat kita shalat. Jadi, bersih saja wajib apalagi membersihkan masjid, pasti
lebih wajib lagi,” sambung JK.
Ketika disinggung soal
rencana aksi 55 yang akan digelar sejumlah ormas Islam, JK menilai tidak perlu
lagi dilakukan karena sudah menjadi urusan pengadilan.
Kalau tetap ada aksi
turun ke jalan, pemerintah berharap aksi tersebut bisa dilakukan dengan tertib
dan sesuai aturan.
“Kalau urusan perlu tak
perlu pemerintah menganggap tak perlu lagi, karena urusannya sudah di
pengadilan. Cuma orang yang mau turun ke jalan merasa perlu dan ini bagian
kebebasan dalam demokrasi, bahwa unjuk rasa itu dibolehkan,” ungkap JK.
Kata JK pemerintah tidak
melarang masyarakat untuk menyampaikan pendapat. Akan tetapi penyampaian
pendapat tersebut harus mematuhi aturan yang berlaku. “Ada aturannya, jamnya
terbatas, jalannya terbatas, juga jumlahnya juga dibatasi. Kalau melangggar keamanan ya pelakunya ditangkap,” ujarnya.
Sesuai namanya, Aksi
Simpatik 55 yang digagas Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI rencanya
akan berlangsung Jum’at, 5 Mei 2017. Ba’da Shalat Jum’at di Masjid Istiqlal Jakarta,
dilanjutkan long march ke Mahkamah Agung.
Kembali ke soal acara Bersih-Bersih 1001 Masjid, Human Resources Director PT Uniliver Indonesia TBK Willy Saelan menjelaskan acara ini sudah berlangsung sejak 21 April hingga
23 Mei 2017 di 33 kota/kabupaten yang berada di 11 provinsi seluruh Indonesia.
Artis peran Dude Harlino menjadi ikon untuk mengkampanyekan kegiatan
bertajuk Bersih-Bersih 1001 Masjid ini.
Naskah & foto: adji kurniawan
(kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar