Lokasi ngabuburit
sambil berburu kuliner untuk berbuka puasa di Jakarta memang banyak pilihan.
Ada mall, taman, pasar dan lainnya. Dari semua itu yang paling ajib tentu saja tempat di sekitar masjid. Jadi usai santap
takjil, bisa terus Shalat Magrib berjamaah di masjid, baru kembali ke lokasi
untuk berbuka puasa dengan lebih santai.
Di Jakarta
menjamur lokasi sentra kaki lima untuk berbuka puasa, namun yang dekat dengan
masjid ataupun musholla hanya ada beberapa tempat. Di Jakarta Selatan, misalnya
ada di kawasan Masjid Al Azhar, Kebayoran Baru.
Lokasi
makannya di belakang Masjid Agung Al Azhar yang di luar bulan puasa dikenal
sebagai tempat nongkrong anak muda. Dari sekian pedagang kaki lima yang ada di
sisi kantor Departemen Pekerjaan Umum ini, Roti Bakar Edi Blok M yang paling
tersohor.
Usai
membatalkan puasa dengan takjil dan shalat maghrib di Masjid Al Azhar,
tinggal jalan kaki, tak sampai 3 menit sudah sampai di deretan warung tenda
Roti Bakar Edi dan lainnya. Setelah berbuka, lanjutkan saja shalat Isya dan
taraweh di masjid bercat putih yang berdekatan dengan Universotas Al-Azhar ini.
Pilihan lain
berbuka di kawasan Bulungan samping Blok M Plaza. Di Sana ada deretan pedagang
gule tikungan atau gultik dan ayam bakar Gathari yang tersohor.
Kalau mau shalat magrib tinggal ke Mushola Gelanggang Olahraga Bulungan,
sekitar 50 meter.
Di Jakarta
Pusat lebih banyak pilihan. Sebut saja pedagang kaki lima di dekat Masjid Sunda
Kelapa, Menteng. Pada bulan puasa, orang mulai berdatangan pukul 16.00 untuk
duduk di dalam masjid, di taman di luar warung makan sambil menunggu magrib.
Setelah azan magrib pengunjung biasanya menikmati air kelapa kemudian shalat
magrib dan dilanjutkan berbuka di pedagang kaki lima setempat.
Beragam
makanan dan minuman yang dijajakan pedakang kaki lima di samping masjid ini. Ada
gudeg Jogja, sate dan soto Padang, mendoan Purwokerto, serabi Bandung, bakwan
Malang dan bubur ayam. Sedangkan minumannnya antara lain es kelapa, sup buah,
es buah, aneka jus buah, es teler, kolak, es krim, es camcau, es cendol, dan
dawet ayu.
Masih di
Menteng, tepatnya di seberang Masjid Al Hakim, Jalan HOS Cokroaminoto, ada
tempat makan yang tertata rapi dan tiap malam ramai dikunjungi penggila
kuliner. Ada skitar 20 gerobak penjual makanan di tempat ini lengkap dengan
meja dan bangku serta payung tenda. Makan yang dijual sangat variatif antara
lain dim sum, sate padang, bubur, nasi goring gila, dan siomay serta aneka
jus.
Pilihan
lainnya di Masjid Cut Mutia, Menteng yang suasananya teduh dengan kerindangan
pohon-pohon besar di halaman masjid. Pengunjung bias berbuka di pedagang kaki
di tepi masjid atau di Stasiun Gondangdia yang terletak hanya beberapa puluh
meter dari masjid yang berkubah unik berarsitektur Belanda yang dibangun Belanda
pada abad 19 ini.
Jenis makanan dan minuman yang dijual di masjid yang sempat jadi landmark-nya Menteng ini cukup beragam. Ada mie jawa, nasi goreng, sate padang, ketoprak, nasi padang, warteg, sop, tongseng, sate kambing, dan es kelapa.
Lokasi
lainnya di pedagang kaki lima di sekitar Jalan Agus Salim atau kawasan Sarinah,
di sana ada Masjid Al Hikmah Sarinah, belakang Jakarta Teater. Di sini banyak
pedagang kaki lima seperti sate, soto ceker ayam bu gendut, rumah makan Ampera,
dan lainnya.
Masih di
Jakarta Pusat, tepatnya di kawasan Kemayoran, Ada lokasi yang biasa menjadi
tempat ngabuburit sekaligus berbuka dekat Masjid Akbar
Kota Bandar Baru Kemayoran. Di samping masjid dan sepanjang trotoarnya, sederet
warung makannya ramai didatangi orang untuk berbuka puasa.
Masjid
Istiqlal juga menjadi lokasi ngabuburit warga jakarta dan luar jakarta. Di sebelah
barat masjid ini ada penjual makanan dan minuman anatra lain nasi pecel dan
nasi rames. Sementara di Jalan Veteran di seberang masjid ini ada Ice Cream Robusta, pempek merdeka, dan sejumlah café & resto.
Pun di dekat Stasiun Juanda masih di seberang masjid terbesar di Indonesia ini, ada sejumlah
pedagang makanan dana minuman seperti es kelapa, mie ayam, warteg, nasi padang,
dan lainnya.
Di Jakarta
Utara, lokasi ngabuburit dengat masjid yang paling ramai ada di depan Masjid
Islamic Center. Di trotoar depan gapura atau pintu gerbang masjid yang beridiri
di eks lokalisasi Kramat Tunggak, Tanjung Priok ini ada sejumlah pedakang kaki lima yang
menjual aneka makanan dan minmuan seperti soto ayam, bubur nasi, sate padang,
es kelapa dan lainnya.
Geliat para
penjual kuliner khas Nusantara di sekitar masjid-masjid di Jakarta ini biasanya
dimulai sekitar pukul 15.00 WIB. Puncak keramaian warga yang datang menikmati
sajiannya hingga usai shalat tarawih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar