Di Jakarta misalnya ada Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) yang berlokasi di Jalan Taman Sunda Kelapa Nomor 16, Menteng, Jakarta Pusat.
Kepala Bidang Dakwah dan Peribadatan MASK, KH Nur Alam Bakhtir menjelaskan pelaksanaan Shalat Gerhana Bulan akan diisi tausyiah yang temanya terkait tanda-tanda kebesaran Allah.
MASK yang menempati area 9.920 m² ini tak memiliki kubah, bedug, bintang-bulan, dan sederet simbol yang biasa terdapat dalam sebuah masjid.
Menaranya pun terbilang unik karena bentuknya menyeruoai perahu, sebagai simbol Pelabuhan Sunda Kelapa tempat saudagar muslim berdagang dan menyebarkan syariat Islam pada masa lalu.
MASK mampu menampung 4.424 jamaah. Ini ditunjang dengan Ruang Ibadah Utama MASK, Aula Sakinah, dan Serambi Jayakarta.
Selain itu ada Masjid Cut Meutia, masih di kawasan Menteng, tepatnya di Jalan Cut Meutia, Nomor 1, Jakarta Pusat.
Pengelola Masjid Cut Meutia, Erwin menerangkan setiap ada fenomena seperti gerhana bulan maupun matahari, shalat sunat selalu diadakan di masjid ini.
Masjid yang pelatarannya kerap digunakan untuk acara Ramadhan Jazz Festival setiap Bulan Suci Ramadhan ini merupakan salah satu peninggalan sejarah dari zaman penjajahan kolonial Belanda.
Keunikan masjid ini, mihrab-nya diletakkan di samping kiri dari saf salat (tidak di tengah seperti lazimnya). Posisi saff-nya juga agak miring karena bangunan masjid tidak tepat mengarah kiblat.
Tak ketinggalan Masjid Istiqlal yang beralamat di Jalan Taman Wijaya Kusuma, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat juga akan menggelar shalat gerhana.
Kepala Bagian Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam menerangkan pelaksanaan shalat gerhana dilakukan setelah Isya.
Ba’da shalat akan ada khutbah oleh Imam Masjid Istiqlal Prof. KH Nasarudin Umar atau jika berhalangan akan digantikan oleh Imam Rawatib, atau Iman yang memimpin tiap hari, Tuan Guru Ahmad Husni Ismail.
Masjid yang berarsitektur modern dengan lantai dan dinding berlapis marmer dan dihiasi ornamen geometrik dari baja antikarat serta terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar ini ini mampu menampung lebih dari 200.000 jamaah.
Bangunan utama masjid ini dimahkotai satu kubah besar berdiamate 45 meter yang ditopang 12 tiang besar dan menara tunggal setinggi total 96,66 meter.
Di Jawa Tengah, ada Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).
Pengelolanya menyiapkan plaza masjid atau di bawah payung elektrik raksasa untuk pelaksanaan Salat Gerhana Bulan.
Selepas Shalat Maghrib berjamaah diadakan pengamatan gerhana bulan yang akan dipandu oleh Ketua Tim Hisab Rukyat (THR) Menara Al-Husna Masjid Agung Jawa Tengah yang juga Ketua Umum Asosiasi Dosen Falak Indonesia Ahmad Izzuddin.
Setelah itu Shalat Isya berjamaah baru Shalat Gerhana Bulan.
Imam besar MAJT akan menjadi imam Salat Gerhana Bulan sedangkan Prof. Dr. H. Abdul Jamil MA akan menjadi khotib.
Selepas Shalat Gerhana Bulan dilanjutkan dengan simulasi operasional teleskop dan pengamatan gerhana.
Sejumlah peralatan untuk pengamatan telah dipersiapkan untuk melakukan pengamatan Gerhana Bulan Total seperti teleskop, binokuler dan lainnya.
MAJT yang berarsitektural campuran Jawa, Islam, dan Romawi ini beratap limas khas bangunan Jawa namun dibagian ujungnya dilengkapi dengan kubah besar berdiameter 20 meter ditambah lagi dengan 4 menara masing masing setinggi 62 meter ditiap penjuru atapnya serta sebuah menara bernama Menara Asma Al-Husna yang terpisah dari bangunan masjid setinggi 99 meter.
Masjid yang berada di Semarang ini mampu menampung 6.000 jamaah ditambah 10 jamaah di serambi-nya.
Area serambinya sendiri dilengkapi 6 payung raksasa otomatis atau payung elektrik setinggi masing-masing 20 meter seperti yang ada di Masjid Nabawi.
Di Jawa Timur, pengelola Masjid Nasional Al-Akbar juga akan menggelar Shalat Gerhana Bulan. KH Abdul Hamid Abdullah sebagai imam dan KH Abdussalam Nawawi sebagai khotib.
Masjid Nasional Al Akbar yang juga biasa disebut Masjid Agung Surabaya merupakan masjid terbesar kedua di Indonesia setelah Masjid Istiqlal di Jakarta. Masjid ini bisa menampung 59.000 jamaah.
Masjid yang berada di samping Jalan Tol Surabaya-Porong ini memiliki sebuah kubah besar didampingi 4 kubah kecil berwarna biru dan sebuah menara setinggi 99 meter.
Puncak menaranya dilengkapi dengan view tower pada ketinggian 68 meter yang dapat memuat sekitar 30 orang. Jamaah bisa mencapainya dengan menggunakan lift untuk melihat pemandangan kota Surabaya.
Sejumlah masjid lainnya di Surabaya seperti Masjid Al-Fath, Masjid Al-Mufidah, Masjid Remaja, Masjid Faskho, Masjid KH Mas Mansyur Unmuh Surabaya, Masjid Asy-Syuhada, Masjid Al-Ikhlas, Masjid Gunung Sari Indah, Masjid Al-Huda Gubeng, Masjid Al-Furqom, dan Masjid Jendral Sudirman juga akan menggelar hal serupa.
Di Kalimantan Tengah, pengelola Masjid Jami Darul Wustha Kumai Hulu yang berada di Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) juga akan menggelar Shalat Gerhana Bulan.
Di Lampung, teoatnya di Kota Bandarlampung, sebanyak 20 masjid dan musholah juga akan menggelar Shalat Gerhana Bulan sebagaimana diungapkan wakil ketua Dewan Dakwah Lampung Ustadz Hafi Suyanto.
Super-Blue-Blood-Moon
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin mengatakan fenomena Gerhana Bulan Total (GBT) 2018 akan berlangsung cukup lama, mulai pukul 18.48 WIB sampai berakhir pada pukul 22.11 WIB.
Menurutnya GBT kali ini sangat spesial lantaran memiliki beragam sebutan yakni Blue Moon karena ini purnama kedua pada Januari setelah 1 Januari lalu, Super Moon karena jarak Bulan sangat dekat dengan Bumi, dan Blood Moon karena saat gerhana total, bulan tampak merah darah.
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Captions:
1. Gerbang Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakpus.
2. Pesona Masjid Istiqlal Jakarta di malam hari.
3. Masjid Istiqlal Jakarta diambil dari Stasiun Juanda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar