Shalat Tarawih umumnya
dilakukan sekali, ba’da (selepas) Shalat Isya di sejumlah masjid di Tanah Air.
Tapi khusus di Masjid Gedhe Kauman, di Kota Jogja, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY), Tarawihnya dua kali yakni selain Shalat Tarawih ba’da
(selepas) Isya seperti pada umumnya, juga ada Tarawih Dini Hari sekitar pukul 2
pagi.
Tarawih Dini Hari merupakan salah satu tradisi khas di Masjid Gedhe Kauman yang terletak di sebelah Barat Kompleks Alun-Alun Utara Kraton Yogyakarta. Dan hal itu sudah dilakukan
sejak lama.
Menurut salah
salah seorang Takmir (pengurus masjid), di Masjid Gedhe Kauman yang dibangun
tahun 1773 ini, Shalat Tarawih dini hari diselenggarakan dengan tujuan untuk
memberikan kesempatan kepada para jamaah Masjid Gedhe Kauman yang karena ada
sesuatu hal atau tidak bisa mengikuti Shalat Tarawih yang pertama. Namun untuk Shalat Tarawih dini hari tidak
ada penceramahnya.
Takmir sengaja melakukan dua kali Shalat Tarawih di
Masjid Gedhe Kauman juga karena ada alasan lain, yakni agar setiap warga yang
berada di dekat masjid tetap bisa menunaikan Shalat Tarawih di sana meskipun
berbeda dalam hal pemahaman jumlah rakaat.
Mungkin karena beda, beberapa warga luar Jogja ataupun
wisatawan ada juga yang tertarik menjajal Shalat Terawih Dini Hari ini di
masjid ini, karena penasaran ingin merasakan atmosfir lain ber-Tarawih jelang
Sahur itu.
Istilah
Tarawih berasal dari kata: [رَاحَ – يَـرُوح], yang artinya istirahat.
Orang mengartikannya dengan santai. Sehingga Shalat Tarawih adalah shalat yang
santai. Santai dalam arti shalatnya tidak ngebut.
Bacaan, rukuk, i’tidalnya, dan sujudnya panjang, dan seterusnya, itulah Tarawih yang santai.
Shalat
Tarawih hanya ada di Bulan Suci Ramadhan. Rentang waktu pelaksanaannya cukup
panjang, mulai seusai Isya hingga sebelum Subuh. Bisa berjamaah maupun
sendiri-sendiri.
Di
Indonesia, masyarakat Muslimnya kebanyakan mengerjakaan Shalat Tarawih dengan
jumlah 21 rakaat termasuk Shalat Witir secara berjamaah di masjid dan mushola.
Ada juga yang melakukan 11 rakaat plus Witir.
Shalat
Tarawih11 rakaat bisa kita selesaikan dalam waktu 30 menit secara normal. Tapi
karena dikerjakan secara santai, bisa lebih lama, sekitar 40 menit atau 50
menit. Terlebih ketika Tarawih 21 rakaat, tentu waktu yang dibutuhkan lebih lama, bisa 2 kali lipatnya sekitar satu
setengah jam.
Shalat
Tarawih dianjurkan berjamaah di masjid. Mengapa? Karena pahalanya lebih besar,
sesuai hadis yang berbunyi: “Barangsiapa yang Shalat Tarawih berjamaah bersama
imam hingga selesai, maka dia mendapat pahala Shalat Tahajud semalam suntuk.”
(HR. Nasai 1605, Ibn Majah 1327 dan dishahihkan Al-Albani).
Selain Tarawih Dini Hari, ada 2 tradisi unik lain di Masjid
Gedhe Kauman yang berada di sebelah Barat kompleks
Alun-alun
Utara Kraton Yogyakarta, Kota Jogja ini setiap
Ramadhan, yakni Ta’jilan Gule Kambing dan Oblok-Oblok 1 Syawal.
Tradisi unik Ta’jilan Gule Kambing di masjid ini, hanya digelar setiap hari
Kamis. Tradisi ini bermula dari banyaknya masyarakat yang ingin berbagi menu
daging kambing saat merayakan aqiqah putra-putrinya. Pengurus masjid sepakat mengalokasikannya
dalam bentuk Gule Kambing pada hari Kamis kepada jamaah sebagai Ta’jil berbuka
puasa.
Oblok-oblok 1 Syawal pun merupakan tradisi khas lain dari masjid ini. Pada
tanggal 1 Syawal, selepas Shalat Subuh semua jamaah di Masjid Gedhe Kauman
melakukan sarapan bersama.
Menunya adalah oblok-oblok, yaitu
sajian roti dengan kuah santan manis yang dicampur gula jawa dalam piring.
Sarapan bersama dengan menu khas ini
sebagai tanda perayaan kemenangan
setelah sebulan penuh berpuasa Ramadhan.
Kedua tradisi itupun diminati warga luar Jogja dan wisatawan termasuk mushafir,
lantaran unik.
Menurut salah
seorang pengurus masjid, semua acara tersebut, tak lain tak bukan untuk lebih
mendekatkan jamaah dengan Masjid Gedhe Kauman selama Ramadhan.
Pendekatan yang
dimaksud adalah mengisi hari-hari selama Ramadhan dengan kegiatan ibadah selian
yang Wajib juga Sunat yang lebih daripada hari-hari di luar Ramadhan, khususnya
di Masjid
Besar Yogyakarta ini.
Khusus Obok-obok 1
Syawal, dimaksudkan selain merayakan kemenangan pun ada muatan silaturahmim yang terkandung di
dalamnya.
Anda tertarik
mencoba Shalat Tarawih Dini Hari khas Masjid Gedhe Kauman dan atau menikmati Ta’jilan
Gule Kambingnya? Datang saja pas Ramadhan, soalnya di luar Ramadhan, tidak akan
Anda temukan kedua tradisi unik ini.
Kalau mau melihat sekaligus ikutan sarapan
bersama dengan Obok-obok, ya datang ke masjid ini sekalian Shalat Subuh
berjamaah pas 1 Syawal. Jangan sampai telat ya…
Naskah & foto: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar